Akuntansi antropologi : ritus pernikahan jawa dengan pembukuan untuk nilai kemasyarakatan

  • Reza Ramadhania
Keywords: budaya, pernikahan, masyarakat

Abstract

Penelitian ini akan berfokus pada akuntansi antropologi pada ritus pernikahan adat jawa. Pernikahan adat jawa yang menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Istilah buwuhan muncul pada masyarakat adat jawa dalam ritus pernikahan. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui ritus pernikahan adat jawa dengan menggunakan sistem pembukuan untuk meningkatkan nilai kemasyarakatan. Pemilihan informan berdasarkan metode snow ball sampling dan metode pengumpulan data dari sumber data primer dan sekunder. Buwuhan menjadi tradisi masyarakat untuk memberi barang atau uang kepada orang yang memiliki acara pernikahan. Tujuannya tak lain untuk membantu atau meringankan beban orang yang memiliki acara tersebut.

References

Hartono, Arif. 2012. Multiparadigma Dalam Penelitian Akuntansi: Suatu Tinjauan Konsep.
Mulawarman, Kamayanti. 2018. Toward Islamic Accounting Anthropology: How Secular Anthropology Reshaped Accounting in Indonesia. Emerald Insight.
Murtadji, Sri. 1993. Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta.Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama
Polanyi, Karl. 1968. Societies and Economics System, dalam George Dalton. Primitive, Archaic, and Modern Economies, Easays of Karl Polanyi. Boston: Beacon Pers.
Santoso, Faizal. 2017. Pola Pengaturan Transaksi Sumbangan (Buwuh) Dalam Adat Perkawinan di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Semarang
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Triyuwono, Iwan. 1996. Paradigma Metode Penelitian Akuntansi. Media Ekonomi. Vol.13 No.20,; 27 – 42
Published
2021-09-13
How to Cite
Ramadhania, R. (2021). Akuntansi antropologi : ritus pernikahan jawa dengan pembukuan untuk nilai kemasyarakatan. Oetoesan-Hindia: Telaah Pemikiran Kebangsaan, 3(1), 30-34. https://doi.org/10.34199/oh.v3i1.49